Buruk rupa cermin dibelah
Jangan takut bercermin, kawan…..
Awalnya, sebuah cerita yang saya tulis, telah mendapatkan izin dari tokoh yang saya ceritakan dalam cerita itu. Saya juga berjanji untuk menjaga agar cerita tersebut tidak membuat orang lain mengenal siapa tokoh dalamnya . Saya merubah beberapa setting tempat dan tidak menyebut nama sang tokoh utama, begitu juga nama peran2 yang lain. Sampai pada akhirnya tulisan blog itu mendapat banyak komentar dari pembaca. Ada yang baik ada yang tidak baik, bahkan ada yang mencela ada pula yang memuji. Sebenarnya komentar yang masuk, tidaklah cenderung menyalahkan tokoh dalam cerita maupun si penulis cerita. Mereka hanya berpendapat sesuai cara pandang mereka, yang menurut saya tidak ada salahnya. Tapi ternyata tidak menurut sang tokoh. …….
Menurut sang tokoh yang mengirimnya lewat e-mail, dia tidak sanggup mendengar komentar yang ada. Seakan tidak berimbang dan menyalahkan dia. Dia tak mampu menerima kenyataan itu. Dia meminta saya menghapus tulisan saya itu. Bersujud pun dia mau, itu permohonannya pada saya. Dan saya pun melakukannya, bukan karena saya merasa bersalah, tapi lebih karena menghargai perasaan orang lain.
Saya menghargai curahan hatinya. namun, yang sangat saya sayangkan dalam hal ini adalah, mengapa dia tidak sanggup mendengar dan menerima kritikan orang lain. Padahal itu hanya peristiwa masa lalu. Bukankah itu bisa di jadikan cermin, untuk menjadi pelajaran, pencerahan buat hidupnya ke depan nanti, buat perbaikan atas sikap dan tingkahnya, andai menurutnya itu salah, ataupun menurutnya itu benar.
Jangan takut bercermin kawan….
Semua orang punya masa lalu. Jangan pejamkan mata, agar dia tak tampak lagi dalam kenangan. Padahal pengalaman pahit masa lalu, kesalahan masa lalu, bisa menjadi pelajaran buat anak cucu kita, bila kita mau dan mampu mengolahnya jadi cerita yang indah. Tak akan ada cerita jika tak ada peristiwa, teman…..Jadikan dia cermin mu kawan….hingga kau bisa bercermin darinya. Cerminan yang tampak dari peristiwa pahit masa lalu, akan menunjukan gambaran seutuhnya tentang peristiwa itu, akan memberikan banyak makna, hingga dapat mengambil pelajaran, sikap baru, memperbaiki apa yang salah, apa yang belum benar……..
Jangan takut bercermin, kawan…….
Bak artis yang siap panggung, dia mematutkan wajahnya hampir sesering mungkin pada cermin, agar semakin hari semakin sempurnalah penampilannya. Akan dia lakukan apapun saat bercermin, dia oleskan dengan pewarna bibir, agar bibirnya merah merekah, dia tutup dahi yang lebar dengan poni, dia besarkan bola mata yang sipit dengan maskara. Karena setiap kali dia bercermin, nampaklah segala kekurangan dan kelebihannya. Setiap hari ia lakukan, agar setiap saat penampilannya akan lebih baik, bahkan mungkin akan menjadi trendsetter bagi orang lain, bagi banyak orang. Apalah tidak lebih baik juga kita lakukan untuk hidup, bercermin akan kekurangan dan kelebihan yang kita dapat dan kita dengar. Jika ada kritikan bercerminlah, apa yang salah, apa yang tidak seharusnya ku lakukan, apa yang seharusnya dilakukan….bercermin dan lihat kekurangan mu, perbaiki, tata, agar menjadi lebih baik, lebih benar dan lebih indah tampaknya…..jangan pula cermin kau belah……
Buat semua sahabatku……….
Cerita di atas hanya sebuah contoh, contoh yang menginspirasi saya buat menulis, bahwa masih banyak orang yang takut bercermin pada kegagalan dan kesalahan pada masa lalu. Termasuk saya, karena ini juga nasehat buat diri saya. Banyak pengalaman masa lalu, yang seakan tanpa sadar saya eliminasi dalam pikiran saya, padahal andaikan saya mau bercermin, tentu segalanya akan lebih baik…Banyak contoh yang bisa kita jadikan cerminan. …
Berceminlah pada kemulian Rasullulah SAW, pada ketegaran ayah, pada kesabaran ibu, pada fitnah yang pernah kita alami, pada kegagalan masa lalu, pada pahitnya hidup…..
Jangan takut bercermin, kawan……
………cermin………………
aku bercermin pada birunya laut
pada langit
pada malam
pada hitam
dan pada bulan…..
dan akupun bercermin
pada luka
airmata
dan dosa…
tertundukku
takut pada salahku
pada naifku,lugu tak berilmu
ampuni aku tuhan….
(november 2009)
Isinya bgs bait/bait nyambung kurasa smua org kan tergugah bl membacanya dan org tuh smestinya berterima kasih y pd penulis yg bgitu baik membagi Smuanya. Besok2 bikin yg lebih seru lg y.
@ zoel……….Ma kasih pujiannya.semoga bermanfaat.
Ku rasa …puisi …cermin … masih tetap relevan hingga kini …
Mas Ardi…
ma kasih banyak atas komentarnya…