“Lucy ….selalu terpana setiap kali menatap wajah pria itu… pria itu….. setiap pagi, mengenakan jas, dasi sepatu mengkilap dan tas yang mahal. Lucy…akan deg-deg an setiap kali pria itu berada dihadapannya..Lucy merasakan bahwa inilah yang namanya cinta..inilah mungkin “soulmate”, inilah pria yang pantas jadi pasangannya…Setiap hari Lucy berharap ada keajaiban yang terjadi sehingga dunia berubah seketika dan lucy akan menjadi kekasihnya…karena jika tidak ada keajaiban…sungguh tidak mungkin Lucy akan mencapai mimpi…karena pria itu…sungguh tampan, kaya, berpendidikan, exlusive…sedangkan Lucy hanya wanita biasa….”
Byaaaaaaar…keajaiban terjadi…pria itu terjatuh dan Lucy lah penyelamatnya….akhirnya…singkat cerita…Lucy menjadi kekasihnya…Dan mereka dalam persiapan pernikahan…hari-hari mereka lebih dekat,semakin dekat,sangat dekat….dan akhirnya……
Ternyata pria itu tidak seperti pria yang selalu dia mimpikan..dia samasekali jauh dari apa yang dia bayangkan…pria itu dalam kehidupan sehari-hari, dari bagaimana cara pria itu makan, tidur, hingga berbicara dan bersikap bertolak belakang dengan kepribadiannya…Lucy jadi tersiksa..lucy menangis setiap malam menjelang pernikahan…Lucy ingin pergi…ternyata ini tidak sesuai dengan mimpi……akhirnya Lucy pergi…membatalkan pernikahan tersebut ….”
Ini hanya cerita sebuah film. film “when we were sleeping”. Sandra Bulock yang berperan sebagai Lucy. Film ini adalah film favorit saya. dan saya ingin menulis begini….
Ternyata sesuatu yang indah, cantik, yang bagus yang menawan di pandang mata belum tentu akan tetap sama nilainya jika sesuatu yang indah itu telah kita miliki. Baju di etalase yang sangat indah dan bagus, serta mahal, akan menjadi mimpi bahkan menjadi obsesi bagi seseorang yang mengagumi baju tersebut. Namun jika baju itu telah dimiliki, maka semakin hari nilai keindahan, menawan, dan harganya semakin berkurang. Dan samalah dia dengan baju-baju yang lain…standard dan biasa saja.
Atau juga , baju yang mahal dan bagus itu begitu kita kenakan, ternyata tampak tidak seindah yang kita bayangkan apabila kita kenakan…ternyata ada sisi-sisi dari baju itu yang tidak memberikan keindahan pada saat kita kenakan…
Hmmmmmm….jika sesuatu yang indah terlihat mata….Gak selamanya harus menjadi milik diri…jangan menilai sesuatu dari tampakan fisik…karena semua akan berbeda jika dikenal lebih dekat…
” ku akui tubuhku melunglai, sempatku tertegun dalam hati kuuuuuu
jangan pikir, aku kan mencinta, ku hanya kagumi, hanya memuji…”
(Hanya memuji…by Shanti feat Marcel)
Yaa itulah keindahan duniawi, yang ditampilkan tidak seindah warna aslinya.
Atau jangan-jangan itulah watak sebagian besar manusia, selalu serakah pingin punya semuanya, akibatnya ya tidak ada puasnya.
Ke-cukup-an itu adanya di hati. Jika hatinya merasa cukup, cukup pula diri kita
Itulah bila memandang, menilai, menyimpulkan hanya dari tampilan fisik, kemungkinan akan tertipu bahkan akan terperdaya oleh penilaian kita sendiri.
mas sugeng..ma kasih ya…manusia hanya ingin memuaskan diri dengan keinginan yg sebenarnya semua…
BTW,saya selalu gagal ngirim komentar ke tulisan2 mas…napa ya?
Berarti emailnya itu punya Mba Lusi yaa, mungkin form komentar perlu diubah (saya mesti minta tolong sama anak saya). Pas mau komen di tempat lain saya juga kadang kesulitan biasanya setelah nulis komentar, suruh masukin nama sebagai apa (google, wordpress dll ) nah mentoknya biasanya di sini… Apa seperti itu? Tapi nggak maslah, sebelum ada perubahan sementara komen lewat shoubox saja, nanti kalau sudah saya perbaiki saya kabari lagi. Tks
aduh pak shoubox itu apa..? ga ngerti…lom diajarin candra..
mudah2n candra baca pesan ini…he..he..he..
Shoubox itu durian ditambah tepung plus gula, dipanaskan kalo’ dah dingin terus dibalut plastik, jadilah lempuk durian dari Jambi.
Yup.. bener tu mbak Lusi.
Belum tentu orang yang kita impikan sama dengan yang kita inginkan. Apalagi bila kita belum mengenalnya terlebih jauh.
Eee gitu tau lebih dalem ternyata ga seperti yang kita harapkan, bahkan jauh dari harapan kali yahhh…
“Lucy terkagum dengan Pria-Pria Berdasi… He he he”.
(X_Limited).Tq.
dengan pria berdasi? ah masak ?
maaf baru semat kasi koment untuk shoutboxnya nanti saya kirimi aja via mail di fb ….
@mr x….trims ya….
@candra…trims banyak…dah di baca di fb…..
Hi…hi…, terpikat dengan pria berdasi, lantas tidak seindah yang dibayangkan. Begitulah manusia, tidak ada yang sempurna. Kepuasan boleh mendekati jika banyak menggunakan hati, bukan semata akal fikiran.
begitu dah manusia…dan lebih banyak menggunakan mata dari pada hati…..contoh cerita film yg bagus kan?
Karena hati gak punya mata, tapi mata punya hati, sehingga manusia harus ‘mempertajam’ dan menggunakan ‘mata hati’.
lebih asik mengulasnya… biarkan konten berganti.
salam, lama tak berkunjung… Chee.
asik ceritanya, asik komentarnya …
Salam
@pak limpo…sekedar menumpahkan pendapat…adakah yg sependapat….terima kasih dah memuji
ini kutipan dari atas : “Hmmmmmmā¦.jika sesuatu yang indah terlihat mataā¦.Gak selamanya harus…”
kalo saya yang sambung, … maka jadinya berlanjut begini :
Hmmmmmmā¦.jika sesuatu yang indah terlihat mataā¦.Gak selamanya harus berubah…sebab semakin lama semakin banyak yang dapat dilakukan untuk membuatnya semakin indah…dan semakin menyenangkan.
heheee begitu…
tengs…
@pak limpo…saya sependapat…andai kita menemukan sesuat yg indah…kita jg dapat mengubahnya lebih indah setiap hari….kembali ke niatan awal…mo hanya menikmati keindahan atau memiliki dan menata mjd semakin indah…
peace pak…
@prabowo….ma kasih ya udah mampir…
Mbak udah lama banget saya gk kemar1…. kangen juga ne…. š
Mampir, mampir di blognya mba Lucy….
Duh, puitisnya ceritanya….
Bnyak hikmahnya juga…
emang semua yg kita liat indah dr luar blum tentu indah di dlmnya.jd jgn tertipu sama tampang luarnya aja.Sesuatu yg indah tdk slalu hrus mahal,tp tergantung siapa yg memakainya…..
@fahrizal…iya nih…dah bosen ya….?
@ azza….hanya sekedar menulis….ga terlalu istimewa…senang jikalau ada yg bisa dipetik untuk pembelajaran….
@Irvan….ma kasih dah mampir….
Assalamualaikum,
salam kenal mbak, dari kami Pustaka Eidariesky…
kami tunggu kunjungan baliknya yach…
terimakasih…
waalaikumsalam
ma kasih dah mampir…
insya ALLOH ntar mampir deh…
kisah tertipu itu banyak terjadi, .. sungguh karena kita tak punya pengalaman perkawinan jadi standar hanya fisik semata. wajar adanya…
tak wajar adanya bila ada orang yang tetap salah memilih setelah punya pengalaman buruk…..
karena pula kita tak pernah mendengar rambu agama tentang kriteria pasangan hidup idealnya…
Buat benny….setuju ben……..trims
mana tulisan barunya mbak?….kok udah lama gk nulis?…..
Pada dasar nya tdk ada yg sempurna dan abadi apa saja dan siapa saja yg ada didunia….kalo kita mencintai hanya dengan tampilan pisik belaka..maka cinta akan padam ketika pisik orang yg kita cinta tak lagi indah dan gagah pd saat cinta bermula………………………………………………..
misal:
Ketika kita melihat sekuntum mawar yg mekar,hati pun terpikat akan keindahannya,tapi sayang tak lama bunga pun layu kelopaknya berjatuhan satu persatu..rasa cinta hilang pun hilang dan bertukar kekuntum yg baru….yg juga akan layu…………….
Tapi tak perlu kita sesali yg tlah terjadi,ambillah hikmahnya,agar tidak terulang untuk kedua kali..karena Allah memberikan cobaan kepada orang2 yg dikasihiNya.
He..he..he…benar itu bang….
Ma Kasih dah mampir….
mo comment apa ya . yaaaa I love u aja lah he..he..he
hehehehhehehehe